Senin, 14 September 2009

Polisi Cyber ala Korsel


pula, Badan Intelijen Nasional Korsel akan membentuk sebuah gugus tugas yang terdiri dari warga sipil maupun pegawai pemerintah, untuk menangkal ancaman online. Kehadiran polisi cyber ini untuk memperkuat unit cyber militer yang sebelumnya telah ada.

Negeri Ginseng memang sering menjadi sasaran empuk serangan para penjahat dunia maya yang menyerang situs-situs kepresidenan, kementerian pertahanan, parlemen, maupun perbankan. Para penyelidik Departemen Luar Negeri Amerika Serikat sejauh ini gagal menelusuri siapa di balik aktivitas peretasan itu.

Kendati belum berhasil mengungkap dalang aksi tersebut, Korsel menuduh Korea Utara yang bertanggung jawab atas sejumlah serangan.

Korea Selatan sendiri memiliki akses internet yang paling kencang. Sebanyak 95 persen penduduknya sudah menggunakan broadband di rumahnya. Maka tak mengeherankan jika sebuah survei yang berbasis di Boston, Amerika Serikat, memilih Korsel sebagai negara dengan akses internet paling cepat di dunia.



SEOUL - Korea Selatan berencana melatih 3.000 orang untuk dijadikan sebagai polisi cyber. Nantinya, mereka akan mengawal situs bisnis dan pribadi dari serangan-serangan di dunia maya.

"Para polisi cyber tersebut akan kami tugaskan untuk melindungi informasi perusahaan dan mencegah kebocoran rahasia industri dari serangan penjahat dunia maya," demikian keterangan dari pemerintah yang dilansir Yonhap dan dikutip AFP, Senin (14/9/2009).

Untuk mengatasi serangan cyber

Tidak ada komentar: